Senin, 29 Maret 2010

Sunset in taplau

Banyak cara untuk menambah kesyukuran. Salah satunya dengan melihat kebesaran-NYA. 24 Maret 2010, gw berencana ke studio foto untuk menjemput foto. Mengingat lokasi studio tidak jauh dari taplau (=pantai padang), rencana gw bertambah , pengen mengabadikan sunset dengan lensa kamera. Aneh memang, hampir 4 tahun gw di Padang, tapi gak pernah sempat melihat sunset dari taplau. Selama ini gw menikmati sunset yang indah dari kampus gw yang letaknya di atas bukit or kalo nggak dari atas kos gw yang lokasinya masih dekat kampus. Kalupun ke taplau , tidak pernah sampai sore.

Dalam’ proyek’ sunset ini gw melibatkan sahabat gw, putri namanya. Gw sempat khawatir ketinggalan sunset nya karena berangkat dari kampus jam 5 kurang Waktu Limau Manis, ditambah lagi ternyata ada masalah untuk mencetak foto di Studio tersebut. Urusan di Studio Foto selesai, gw dan putrid bersegera ke Taplau. Jam menunjukkan pukul 6 lebih. Dari arah jalan, cahaya kemerahan sudah Nampak.

Sampai di lokasi, SUBHANALLAH… Keren!!! Gw kayak orang norak gak pernah liat sunset. Padahal menurut referensi beberapa sumber, taplau itu biasa aja, masih ada yang lebih, tapi bagi gw yang ini aja sudah buat gw kagum, dan kesyukuran gw bertambah, sadar karena mata yang diciptakanNYA, gw bisa melihat moment ini.

Dan inilah yang terekam kamera..


awal

langitnya mulai merah

SubhanaLLAH

Jumat, 26 Maret 2010

scenery..

matahari senja ...


RAINBOW

Diantara bukit...

Ada moment-moment khusus kami (=penghuni pondokan putri melati) ke atas kosan memandang-mandang. Kali ini pemandangannya adalah Pelangi yang muncul ba’da hujan dan sunset..

Alhamdulillah, pemandangan tersebut sempat diabadikan.. Walaupun dengan kamera Hp, itu pun boleh minjem.. Tapi, bolehlah....



Sunset nun jauh disana..


Shines...






Sabtu, 06 Maret 2010

Bertemu Apak

Akhirnya makan es-krim…

ALHAMDULILLAH

Tapi itu hanya sedikit bagian dari yang ingin gw ceritakan tentang hari ini. Hari ini kampus gw mengadakan wisuda dan untuk wisuda periode ini gw berencana untuk tidak hadir karena berbenturan dengan agenda yang lain. Tapi ternyata di cancel dan gw berencana untuk bersemedi di kos untuk baca-baca buku yang berhubungan dengan penelitian (seperti bukan diri sendiri, kalo celok ada pasti dia takjub), jujur gw malas melihat wisuda..

Tiba-tiba Hp gw berbunyi dan nomor yang tertera di layar Hp tidak familiar rasanya.. Startled ketika sadar suara yang di seberang Hp adalah Apak (=Bapak) tempat KKN.

“Nisa, ko apak Salo”

Apak bilang kalo dia di Padang sekarang melihat wisuda keponakannya. Suara apak membuat gw taragak ingin ketemu.

Gw segera ganti kostum dan bersiap-siap menuju audit. Sebelumnya gw sempat sms teman-teman KKN yang lain memberi kabar kalo Apak ada di Audit.

Tiba di Audit, seperti Wisuda yang sudah-sudah, suasananya ramai, panas dan hilir mudik orang berjualan. Dari mahasiswa hingga penduduk setempat. Dari jualan bunga hingga makanan, bahkan gw perhatikan ternyata ada juga yang jualan baju dan jilbab. Berhubung cuaca semakin panas, gw memutuskan untuk berteduh, sendirian, karena teman gw belum datang.

Gw coba menghubungi apak ke nomor Hp nya. Dan gw diceramahin operator. Jelas aja, ternyata pulsa gw sudah habis. Kemana harus cari pulsa sekarang? Dari sekian banyak penjual ternyata gak ada yang jualan pulsa. Tiba-tiba muncullah adek junior yang hilir mudik jualan minuman. Gw minta tolong untuk menghubungi temannya yang jualan pulsa. Sekitar Lima belas menit kemudian akhirnya gw punya pulsa.

Masalah baru pun muncul. Jaringan bermasalah. Selalu seperti ini ketika wisuda, sinyal bermasalah. Hilang-timbul.

Bagaimana caranya bisa ketemu apak?

Gak lama datang sms dari sahabat gw, Dani, menanyakan posisi gw. Ingin membalas, sinyal bermasalah lagi sehingga sms gw gagal terus. Muncullah penolong kedua. Teman gw yang lagi berfoto-foto dengan akhwat yang lainnya sembari menunggu wisudawati. Gak menyia-nyiakan kesempatan, gw minta tolong untuk membalas sms Dani, karena nomor nya beda operator, jadi peluang untuk sms terkirim lebih besar.

Akhirnya Dani datang.. Gw punya teman sekarang. Kembali ke niat awal pergi ke audit untuk bertemu Apak. Gw ceritakan ke Dani dan dia mengajak untuk mencari apak tanpa Hp. Seperti orang dulu kalo mau ketemuan katanya. Berkeliling kami mencari, gw cari apak, Dani cari kakak BPnya yang wisuda. Nihil. Memang susah ternyata tanpa sinyal. Orang begitu ramai. Mencari satu orang sama seperti mencari jarum di tumpukan benang.. oops, gw salah, mencari jarum di tumpukan jerami istilahnya.

Istirahatlah kami. Ketika bertemu dengan teman PHORENSIX lainnya, membuat gw sempat lupa untuk mencari apak. Gw dan Dani mengamati baju-baju kebaya orang, siapa tau bisa menjadi inspirasi untuk model kebaya yang akan kami gunakan nantinya pas wisuda, he45.

Tiba-tiba Hp gw berbunyi. Dari Apak. Ternyata sinyal timbul kembali. Beliau menanyakan posisi gw, gw jelaskan, beliau tidak mengerti, Berbaliklah gw menanyakan posisi dia sambil celingak-celinguk mencari bapak-bapak yang terlihat sedang menelefon.

AlhamduliLLAH, I found him. How lucky I am.

Gw segera pamit ke Dani untuk bertemu Apak. Apak yang suka kami (=anak-anak KKN) buat repot . Orang yang sudah seperti bapak gw sendiri.

Setelah salim tangannya, kami pun bercerita. Melepas taragak istilahnya. Karena gw belum pernah berkunjung kembali ke tempat KKN setelah KKN selesai. Sayangnya Ibu dan Ayu (Istri dan anak Apak) tidak ikut ke Padang.

Apak berkomentar melihat badan gw yang begitu kurus katanya. Jadi malu. Beliau menyuruh gw untuk banyak makan. Bahkan beliau menyarankan makan obat cina untuk menggemukkan badan. Gw Cuma bisa senyum-senyum. Apak benar, gw kurus sekarang. Sebenarnya sih dari dulu, tapi pada saat KKN nafsu makan gw besar, di samping atmosfer tempat KKN gw yang dingin membuat nafsu makan bertambah, di saat KKN gw sering refreshing, jauh dari urusan kuliah.. Kalo dipikir-pikir, masa-masa KKN lah masa-masa gw paling santai, main-main, keliling nagari dengan sepeda, selain mengerjakan program untuk nagari tentunya. Bukan berarti gw gak suka kuliah. Gw suka kok kuliah. Yang gw gak suka itu Ujiannya, he45.

Cukup lama gw ngobrol-ngobrol dengan Apak. Bahkan gw sempat juga menanyakan kabar Nero (Anjing Apak), Manohara dan Limbad (Kelinci Ayu).

Terlihat indikasi bahwa wisudawan sudah keluar ruangan. Apak pun mencari keponakannya, gw pun pamit untuk kembali ke teman-teman gw karena Dani sudah menelepon.
Surprised kedua, ternyata banyak sekali senior yang wisuda, dari yang satu fakultas, hingga beda fakultas. Gw pun gak ketinggalan untuk mengucapkan selamat dan juga mengisi memori kamera mereka tentunya.

Rasanya senang, gara-gara Apak, gw akhirnya ke audit dan melihat orang wisuda, membuat gw semangat lagi untuk semangat penelitian kalo gw mau seperti mereka yang sudah wisuda.

Dan kegiatan di Audit gw akhiri dengan membeli es-krim bareng teman gw sebelum pulang. Jadi senang lagi. Walaupun gw gak jadi semedi di kos untuk baca patofisiologi, farmakologi, atau buku-buku lainnya, tapi gw dapat motivasi lagi hari ini.

Rabu, 03 Maret 2010

kisah Labor : Suara

Banyak pengalaman menarik yang gw rasakan di kampus. Terlalu banyak lokasi yang bisa diceritakan. Salah satunya Laboratorium. Ini salah satu kisah menarik gw yang gw alamin bersama sahabat baik gw yang sedang mengerjakan Penelitian di Laboratorium.

Begini ceritanya..

Pagi itu, sekitar jam 11 (masih pagikah itu?), gw menemani sahabat gw mengerjakan penelitian dengan alat spektrofotometer di laboratorium Farmakologi. Sudah lama gw dengar kabar angin kalau labor itu ada “penghuninya”. Bagi gw sebenarnya itu wajar karena dunia ini isinya bukan cuma manusia.

Laboratorium Farmakologi letaknya di lantai 2. Memiliki 5 ruang. Ruang biopac, ruang analis, ruang assisten, ruang spektro dan ruang praktikum. Di pojok ruangan praktikum terdapat kulkas dan torso (alat peraga) manusia dan organ. Istimewanya dari laboratorium ini yaitu aromanya. Karena disinilah dilakukan uji percobaan terhadap hewan, seperti mencit dan tikus.

Di pagi itu kami hanya berdua dalam ruangan itu. Sepi.. Sunyi.. Yang terdengar hanya suara gw dan sahabat teman gw tentunya. Sahabat gw bekerja dengan spektro, gw memutuskan untuk mengetik dengan laptop sahabat gw itu.

Terdengar suara kursi diseret dari arah belakang gw. Kaget. Gw menoleh ke belakang tapi gak ada apa-apa. Tiba-tiba suara kursi diseret lebih kencang dari arah ruang biopac. Gw berpositif thinking kalo suara itu gema dari labor atas yang sedang direnovasi walaupun gw gak yakin 100%. Mencoba tetap cool. Gw takut kalo gw cemas nanti sahabat gw gak konsen kerjanya.

“Suara-suara” itu makin sering frekuensinya. Teman gw bilang kayaknya dari arah torso. Tapi gak ada apa-apa. Suara-suara itu makin gak jelas sumbernya. Gw bersyukur ada sahabat gw di depan mata gw, jadinya gak takut, bahkan semakin menarik.
Akhirnya gw berinisiatif menyalakan winamp lagu-lagu opick dari laptop teman gw. “Suara-suara” itu lama-lama berkurang. Tadinya gw berfikir mereka jadi tenang. Tapi tiba-tiba “suara-suara” dari ruang biopac makin keras, seperti kursi yang diseret dengan kuat. Makin keras volume winampnya, makin keras juga “suara-suara” itu.

Sahabat gw pun berkomentar, “Ramah ya..”

Gw tersenyum. “Ramah” sekali bahkan. Dan gw bersyukur, sahabat gw masih ada di depan mata gw. Dan akhirnya selesailah kerja sahabat gw. Setelah rapih-rapih, kami memutuskan untuk segera pergi.

Analisa gw, suara itu berasal dari tukang bekerja, analisa teman gw setelah kami ceritakan pengalaman ini, kalo suara itu berasal dari praktikan yang bekerja di laboratorium lantai 3. Cek & ricek, ternyata hari itu bukanlah jadwal praktikum, dan tukang-tukang bekerja di laboratorium paling ujung. Pengalaman menarik bagi gw dan teman gw. Mungkin makhluk yang berbeda dunia itu ingin membuktikan eksistensinya kepada kami di pagi itu.