Selasa, 28 September 2010

for self

Izinkan aku berpendapat. Bukan tentang hasil tapi akan sebuah proses.

Tidak jarang kita selalu mengharapkan ujung dari kerja yang kita lakukan berbuah hasil yang sempurna. Tanpa memandang cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan akhir tersebut.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia suka sekali menyalahkan. Tentang keadaan, tentang suatu kejadian, tentang akhir yang tidak indah, tapi tidak ada instropeksi di balik itu.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia suka sekali menangis, bukan berarti air mata tidak boleh dikeluarkan. Akan tetapi bukankah sia-sia bila hanya menangis tanpa makna.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia mudah sekali marah, tanpa tersadar luapan emosi tersebut melukai hati orang yang menyayanginya. Karenanya, hal sepele bagaikan segunung masalah.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia suka sekali terhasut. Dan membuat setan menari kegirangan karena perangkap yang dirancangnya telah SUKSES besar.

Akibat harapan yang tidak tercapai, manusia suka sekali menyalahkan.

SALAH, itu salah besar, jangan biarkan keadaan memerangkap kreativitas kita, tapi kreativitas kita lah yang merubah keadaan, karena kita punya potensi untuk membuat keadaan itu lebih baik.

Aku paling benci mendengar keluhan… kita harus berbuat, baru kita bisa tahu apa hasilnya..

Mengapa takut harus mencoba?

Mengapa takut akan gagal ?

Jangan malas untuk memulai!!

(reminder, esp for self)

Beruntungnya...

Banyak orang baik di sekitar gw. Beruntung banget rasanya.

Gw disekitar orang yang memahami sifat gw, bahkan gak segan untuk mengkritik gw bila salah. Gw suka itu.

Teman sekamar yang jujur kan sikap gw yang ga baik, jadi gw bisa intropeksi. Maklumlah, gw terkadang suka ga sadar akan di sekitar gw. Mungkin cocok di bilang “autis”, bukan berarti gw ga peduli, tapi terkadang gw terlalu lemot dan naif. Gw benci sifat gw yang satu ini.

Teringat pada waktu Hari Raya Idul Fitri 1431 H beberapa waktu yang lalu, sepupu-sepupu gw menemani gw kerja di Labor untuk penelitian. Hal yang ga lumrah. Saat itu gw sangat bersyukur karena sebelumnya gw sempat hopeless akan nasib penelitian gw. Pak satpam juga baik.. Pak Zul, Da Hen, yang mau bukain pintu gerbang ke labor pas hari raya dan libur. Walaupun sering juga gw dipegarahan (he45, gw lupa istilahnya dalam bahasa Indonesia). Mereka sangat baik.

Om tukang ayam. Bodohnya gw sampai gak tau nama om itu. Padahal kan gw suka minta empedu ayam buat penelitian gw juga. Selain gw dikasih gratis. Om itu juga ramah. Bahkan beliau mendukung gw dalam TA ini, member gw semangat dan wejangan-wejangan. Begitu pun bang patra dan tukang ayam lainnya. Terima-kasih.

Saat gw sendirian di labor, ada teman yang datang dan menemani. Bahkan terkadang nungguin gw hingga selesai. Saat itu gw jadi ga kesepian.
Pulang kerja bareng dengan teman-teman yang kerja di labor yang lain. Dari situ gw bisa tau perkembangan kerja kami masing-masing. Saling memberi semangat.

Sepupu-sepupu gw yang heboh. Walaupun terkadang gw jadi objek keusilan mereka. Uniang, om, yang yang sangat perhatian. Gw sangat sayang mereka.

Bersyukurnya gw di sekitar orang yang baik. Mungkin nama gw lebih cocok diganti artinya. Khairunnisa. Wanita yang dikelilingi orang yang baik.

Senin, 13 September 2010

4 hari di rumah sakit

5 hari terakhir di bulan Ramadhan gw habiskan dengan tinggal di Rumah Sakit.
Uniang tercinta di diagnosa infeksi pada usus buntu dan harus dioperasi. Jadinya rumah-sakit menjadi rumah gw yg ke-4 sekarang, setelah kos, rumah uniang dan kampus.

Sebenarnya kaki gw sudah gatal pengen menjelajah isi Rumah Sakit. Tetapi, karena bangunan rumah sakitnya sudah tua dan berumur lama, gw berusaha menahan rasa penasaran gw untuk berkeliling. Apalagi gw hanya dari sore sampai pagi ada disana, siangnya harus ke laboratorium bertemu anak-anak (=tikus) gw tercinta.

Ada banyak kejadian menarik disini. Yang jelas gw gak kesepian dan berusaha agar uniang juga ga kesepian. Karena selalu ada sepupu-sepupu gw yang memang heboh. Ada lagi menariknya. Rumah sakit ini banyak banget kucingnya, sangat banyak bahkan. Anehnya mereka nampak gendut-gendut dan segar bugar padahal kan domisilinya di Rumah Sakit. Pernah suatu kali, gw dan sarah (adek sepupu gw) pamit buat makan sahur di rumah makan depan RS, sekembalinya kami, uniang heboh bercerita tentang invasi keluarga kucing itu ke dalam ruangan.

Penegen nulis banyak tapi malas.. jadi sekian saja laporan tentang rumah sakit..

Rabu, 01 September 2010

catatan penyesalan

satu minggu lagi..
Ramadhan tinggal 1 minggu lagi..
tidakkkkkkk
gw blum siap