Sabtu, 25 Desember 2010

Membuat kartu ucapan selamat hari ibu

Akhirnya bisa dipostingin juga. Kali ini gw pengen melaporkan kegiatan Pembinaan Anak Juara Rumah Zakat ICD Pauh, 19 Desember 2010 yang lalu. Dikarenakan 3 hari kemudian akan hari ibu, maka tema pembinaan kali ini adalah Hari Ibu.

Setelah anak-anak juara melakukan kegiatan rutin mereka sebelum pembinaan yaitu Shalat Dhuha, kami diberikan pengarahan sebentar oleh PIC. Selanjutnya bersama-sama membuat surat cinta terlebih dahulu kepada orang-tua asuh. Nanda yang masih kelas 3 SD agak terlihat kerepotan saat membuat surat ini. Pasalnya dia jarang latihan menulis, membutuhkan waktu agak lama menunggu dia selesai. Mulai cerewetlah gw jadinya mengingatkan dia untuk rajin-rajin belajar dan latihan menulis di rumah. Untuk Nanda, gw agak memberikan perhatian lebih soalnya anak ini yang paling badung diantara badung-badung lain. Namanya juga anak-anak. Tapi bagaimanapun juga gw sayang mereka semua.

Ba’da pengarahan dari PIC, jadwal selanjutnya diserahkan ke mentor tiap tingkatan sekolah. Gw bertugas menjadi mentor anak-anak SD. Kali ini kegiatan kami yaitu membuat kartu ucapan selamat hari ibu bersama-sama. Berbekal kertas, spidol, pensil warna dan gunting, mulailah adik-adikku ini berkarya. Sebelumnya gw memberikan contoh terlebih dahulu tentang cara pembuatannya. Sempat juga terjadi keributan karena perkakasnya hanya terbatas. Tapi setelah diingatkan bahwa Orang sabar disayang Allah, mereka akhirnya mau menggunakan peralatan tersebut bersama-sama secara bergantian. Gw senang, semuanya semangat.

“buek gambar a lai kak?” (buat gambar apa lagi kak?)

“kak spidol merah ma kak..” (kak, spidol merahnya mana kak?)

“awak indak pandai gambar kupu-kupu doh kak.. tolong buek an ciek kak..” (saya tidak pandai gambar kupu-kupu kak, tolong gambarkan kak)

“awak iyo lo kak..” (saya juga kak)

“kak, apo tulisannyo kak?” (apa yang ditulis kak?)

“kak, cubo tengok punyo awak kak..” (kak, coba lihat kartu saya kak)

Semuanya serius membuat kartu, sambil sesekali berceloteh bahkan Nanda yang suka buat gw pusing sekarang tidak lagi menjalankan aksinya. Semuanya focus untuk membuat kartu ucapan yang akan diberikan ke ibunya masing-masing.

Dan inilah hasil karya mereka..






Kamis, 23 Desember 2010

Ksatria Tengah Malam

Menunggu aksi penyelamatan.. pukul 1 dini hari..

ada ular di kamar mandi. Gawat-gawat. Gw yakinkan malam ini kalo gw menjadi tidak berani berhadapan dengan ular.

Iklan di pamflet tentang "hubungi kami jika ada ular" bukan tulisan belaka. Di tengah malam, ketika gw ada perlu kamar mandi ternyata ada tamu tidak diundang. Seekor ular di sela-sela pintu kamar mandi. Spontan sebagai manusia yang jarang berhadapan dengan ular, kaki gw langsung gemetar. Saat itu gw sadar kalo gw takut sama ular.

Beruntung masih ada 2 orang penghuni kosan gw yang masih belum tidur di saat itu. Dengan bantuan kain sarung yang menutupi kepala gw karena takut digigit, gw keluar kamar mandi dengan cepat.

Berhasil keluar dari TKP. Permasalahan belum selesai, ular yang sedang terjepit itu bagaimana caranya agar dapat dikeluarkan. Berhubung pengetahuan kami tentang ular sangat minim, bahkan tidak tahu sama sekali, kami menjadi cemas, panik dan histeris.

Cerdasnya teman gw, di saat kritis dia masih ingat pamflet klub pencinta ular di kampus kami. Klub tersebut menawarkan penyelamatan dari ular. Di dalam pamflet tersebut disebutkan bahwa apabila ada ular, silahkan hubungi mereka. Dan itu terbukti. Untungnya lagi, salah satu tim ahli dari klub itu seniornya uni di kos gw.

Setelah dihubungi, uda tersebut mau datang untuk menolong. Sebenarnya ada kekhawatiran apabila mereka tidak mau karena hari sudah sangat malam bahkan dini hari. Usut-usut kemudian, ternyata mereka memang suka keliaran malam-malam untuk menangkap ular karena ular adalah hewan nokturnal (= aktif di malam hari).

Tidak tanggung-tanggung, 4 rombongan motor datang ke kosan kami, berjumlah 8 orang lengkap dengan karung, tongkat besi menangkap ular (seperti punya panji, dan senter di kepala. Sebelumnya gw sempat heran kenapa pake senter kepala segala.

Satu lagi, kamera tentunya sebagai dokumentasi.

Sesampainya di TKP uda sangat terkejut melihat ukuran ular tersebut. Ada nada kecewa di suaranya..
"iko nan gadang tu?" (ini yang katanya besar?)

Akhirnya ular tersebut diambil hanya dengan tangan kosong. Tidak perlu tongkat. Tidak perlu karung.

Selanjutnya ular tersebut diperlihatkan kepada anggota klub yang lain. Dan setelah gw perhatikan baik-baik, ukuran ular tersebut memang kecil, seperti ular peliharaan.

Hmmm.. gw sempat tersipu malu.

Tapi gw bersyukur , ular tersebut telah berada di tangan yang tepat.

Kata uda nya, ular tersebut bukanlah ular berbisa. Selanjutnya ular itu diperkenalkan kepada anggota yang ternyata masih anggota baru dari klub pencinta ular itu. Ekstremnya, si uda tersebut menyuruh adek-adek juniornya itu untuk mencoba gigitan ular itu agar terbiasa dengan gigitan ular.

"Gigitkanlah, agak sakik saketek.." (gigitkanlah, agak sakit sedikit)kata si uda. Si uda pun bercerita bahwa mereka sebenarnya akan berangkat ke HPPB (Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi) UNAND untuk mencari ular. Terjawab sudah mengapa mereka memakai senter di kepala.

Akhirnya kos kami damai kembali. Terima kasih kepada Salvator pencinta ular

Kalian memang keren.. Terimakasih telah menolong kami..

Jumat, 10 Desember 2010

PIM

Satu bulan lagi mama ke Padang.

GAWAT…

Badan gw tambah tipis akhir2 ini, bisa2 diceramahin tentang makan.
Program 1 bulan ke depan = menaikkan berat badan

Kelakuan si Aisyah

Suatu sore gw sedang mengobrol dengan abak tersayang melalui Hp. Tiba-tiba terdengar suara yang tidak jelas yang gw kenal. Si Aisyah.

Suara selanjutnya, “kakak! Ini uni”

Pembicaraan gw sama abak terputus karena Hp di tangan abak diminta Aisyah dan aisyah berikan ke Umminya. Selanjutnya gw mengobrol dengan uni.

Tiba-tiba suara uni menjauh dan muncul suara abak.

“ kakak hpnya diambil Aisyah dan dikasih ke Abak”. Dan gw pun mengobrol dengan abak.

Tiba-tiba suara abak menjauh dan muncul suara uni.

“kakak hpnya diambil lagi tu sama Aisyah, eh dikasih ke umminya”
Ya ampun.. belum selesai pembicaraan

“kakak..” (suara abak)

“kakak hpnya diambil lagi sama aisyah” (suara uni)

“hmmmmhhhhhh” (suara Aisyah)

Gw semakin bingung..

“kakak sekarang hp nya dikasih ke Umayyah” (suara Marina)
……………………………………………………………………………………………………………………..
Ya ampun, dasar si Aisyah..

Keponakan GW

Keponakan gw. Aisyah namanya. Sedang pintar-pintarnya kata Marina.



Suatu pagi 3 Desember, hari milad Abak, setelah mandi, gw mencek Hp dan ada beberapa panggilan tak terjawab dari nomor yang gw kenal tp ga gw simpan. Ok, gw simpan deh, di otak gw, he45.

Dan hp gw berbunyi lagi..

“Ada apa lok?”

Celok mengabarkan bahwa pagi itu aisyah menelan koin logam saat sedang bermain sama abak.

Hekkk..

Saat gw Tanya perkembangannya, uni dan abang sedang membawa si kecil ke RS. Dan abak menjadi terdiam di rumah. Gw urungkan niat gw untuk mengucapakan selamat ulang-tahun ke abak. Ini mah bukan selamat.

Satu jam berikutnya mama mengabarkan bahwa hasil rontgen nya menunjukkan ga ditemukan koin logam di dalam saluran pencernaan Aisyah dan sekarang justru si kecil lagi lari-larian.

Ya ampun, kemana larinya uang 5 sen Malaysia itu?

Siangnya gw memberanikan diri menelefon abak, nada suara abak sudah seperti biasanya. AlhamduliLLAH, kabarnya uang 5 sen itu ga jadi tertelan Aisyah dan sudah jatuh saat punggung Aisyah ditepuk-tepuk. Karena sudah panik makanya langsung dibawa ke RS.

Ya ampun, Abak mendapat kejutan di Hari Ulang Tahunnya dari cucunya sendiri.
He45, dasar Aisyah…

Kemana Kuliah Apoteker nanti?

Gw ditanya tentang dimana melanjutkan program Apoteker nanti?

Oopss.. Sarjana saja belum selesai, tapi itu memang menjadi pemikiran gw, Kemana gw melangkah selanjutnya?

Satu sisi, gw gw sudah kangen sama rumah, terutama di masa-masa penelitian, sampai-sampai lagu yang selalu gw putar adalah ‘Let me Go Home’ nya Michael Bubble..
Di sisi lain, gw sudah cinta sama kota ini. Walaupun kata para ahli akan ada Gempa Besar + Tsunami yang melanda wilayah ini, bagaimanapun juga disini gw belajar banyak hal. Sahabat, dosen2, junior2, uniang, om, sepupu2 gw, semuanya, berat rasanya kalo berpisah.

Di tahun satu, saat Gw ditanya tentang dimana melanjutkan program Apoteker nanti? Gw mantap menjawab kalo selanjutnya gw akan belajar di kota tempat gw dilahirkan.

Sekarang kalo ditanya lagi, gw akan mantap menjawab “ disini” .
Ya, di Padang.

Walaupun gw gak taw apaa gw dikasih kesempatan untuk kuliah Apoteker oleh yang Maha Kuasa.

Walaupun ada yang berpendapat bahwa di Pulau Seberang fasilitasnya lebih baik.
Tapi, gw sudah mantap, InsyaALLAH. Smoga ALLAH meridhai.
Dan tentunya keputusan ini sudah beberapa kali gw diskusikan kepada kedua orang tua gw.
Ya, untuk tahun-tahun ini gw ingin sekali menikmati hidup gw di sini.

Menjadi kakak yang baik untuk adik-adik sepupu gw,

Menjadi sahabat yang senantiasa bisa ada saat dibutuhkan,

menjadi senior yang baik,

menjadi anak yang berbakti buat uniang, om, nenek, tek wi dan mamak gw,

menjadi mentor yang baik (trutama bwt anak ceria RZ, pasti gw kangen sama kalian kalo sudah ga mengisi pembinaan lagi) ,

dan dimanapun gw, kehadiran gw bisa bermanfaat bagi orang lain, alam dan lingkungan,
dan semoga ALLAH meridhai langkah gw.. (aamiiin)