Sabtu, 30 April 2011

Kamis, 28 April 2011

3 months left

3 bulan menuju praktek lapangan. Disaat seperti ini, rasanya sangat mendebarkan. 3 bulan menuju praktek lapangan. Praktelk rumah-sakit, industry dan apotik. Walaupun belum keluar jadwal prakteknya, tapi gw selalu merasa khawatir dan takut.

3 bulan lagi menuju keadaan sebenarnya. Rasanya ilmu gw belum cukup. Gw belum mampu. Perasaan tegang itu selalu muncul setiap dosen berkata :

“Bagaimana? Sudah siapkah konseling dengan pasien ?”
“Kalo pasien bertanya tentang cara pakai obat ‘ini’ bagaimana?”
“Mengapa pemilihan obat ‘ini’ lebih tepat?”
“Bagaimana bila obat yang diresepkan kurang tepat untuk pasien?”
“Mengapa pasien penyakit ‘ini’ tidak boleh diberikan obat ‘ini’?

Pertanyaan “bagaimana” dan “mengapa” itu selalu menari-nari di otak gw..
Mungkin gw hanya berfokus di bidang yang mengarah ke pharmaceutical care bukan industry. Hmmm.. semakin mendekati hari-H rasanya lebih deg-degan. Rasa gugup ini bahkan mengalahkan gugup gw saat mau ujian kompre sarjana.

3 bulan lagi.. Masih ada waktu.. Masih ada waktu

Jumat, 15 April 2011

Beautiful Sunset






Pernah melihat sunset yang keren?

Ga perlu jauh-jauh dan ongkos yang mahal untuk melihat matahari tenggelam yang indah. Cukup ke pantai padang (baca= taplau), kita bisa saksikan ciptaan ALLAH yang Maha Dahsyat ini ^0^


Rabu, 13 April 2011

Crazy Little Thing Called Love

Gw mendapatkan film lucu dari dila. Katanya lucu. Padahal gw ga minta tapi dikasih. Berhubung malam ini agenda gw menyetrika dan gw suka nyetrika sambil nonton karena bagi gw nyetrika pekerjaan yang lama dan membosankan jadi harus diimbangi dengan kegiatan lain biar ga monoton. Langsung saja mari kita menonton bersama-sama.

Filmnya berjudul “Crazy Little Thing Called Love”, produksi Thailand, tp gw ga kenal siapa pemerannya. Awal menonton gw suka ketawa, selain memang jalan ceritanya lucu, dialek bahasanya pun menarik bagi gw. Walaupun sama-sama Asia Tenggara, tapi bahasanya jauh berbeda dengan bahasa kita. Sebenarnya ga perlu jauh-jauh, bahasa minang dan bahasa sunda aja jauh berbeda, tapi walaupun berbeda, karena cinta dan rahmat-NYA negeri ini menjadi beragam dan kaya akan bahasa.

Back to film, secara garis besar film ini menceritakan tentang seorang gadis remaja yang kurang menarik awalnya menjadi berubah semakin cantik karena jatuh cinta dengan seniornya yang keren dan terkenal di sekolahnya. Secara materi, gadis ini termasuk kalangan menengah, dia terpisah dari ayahnya yang bekerja di Amerika untuk menghidupi keluarganya. Ayahnya berjanji untuk mengirimkan tiket ke Amerika kepada anak-anaknya bila berhasil menjadi rangking satu. Padahal sebelumnya dia hanya urutan ke-30, meskipun begitu dia sangat mahir dalama berbahasa inggris.

Dia jatuh cinta kepada senior yang popular di sekolahnya (si senior keren main bola dan hobi fotografi). Bersama gang-nya akhirnya dia mencoba mengikuti petunjuk-petunjuk cara menyatakan cinta dari sebuah buku yang mereka baca. Mulailah kelucuan-kelucuan dari usahanya agar tampil menarik dan menjadi di’kenal’ oleh seniornya. Lama kelamaan adik tersebut berkembang menjadi anak yang cantik dan popular di sekolahnya. Tanpa dia sadari, sebenarnya seniornya memperhatikannya dari awal. Namun mereka sama-sama saling memendam perasaan mereka masing-masing. Di penghujung kelulusan, gadis ini akhirnya menyatakan perasaannya kepada seniornya, namun senior tersebut sudah ada yang memiliki. Akhirnya gadis itu ke Amerika setelah berhasi rangking satu dan senior tersebut ke Bangkok untuk ikut klub bola. Sebelum berangkat ke Bangkok, si senior meletakkan sebuah buku di beranda rumah gadis tersebut. Manisnya, buku tersebut berisi foto-foto gadis tersebut dari kelas satu, foto saat rambut dia masih kasar, masih berkawat dan berkulit kusam hingga foto dia yang semakin manis. Foto saat gadis itu bermain drama,menjadi pemegang tongkat di marching band, sampai foto –foto kegiatan mereka bersama. 9 tahun kemudian mereka bertemu kembali di acara televisi, saat itu si gadis tadi sudah menjadi disainer terkenal dan seniornya sudah menjadi pemain bola sekaligus fotografer professional. Dan akhirnya happy ending deh (kayak di komik-komik).

Cerita ini menjadi menarik karena dikemas dengan persahabatan, perjuangan, mengajarkan untuk tidak meremehkan orang lain dan menjadikan “cinta“ sebagai inspirasi.
Gw jadi ingat masa-masa SMA dulu karena nonton film ini. Saat gw masih imut dulu, gw juga pernah suka sama teman gw. Bedanya gw saat itu malah berusaha menghindari perasaan gw tersebut. Di film itu, gadis tersebut suka gugup saat mw ngobrol sama seniornya, mungkin gw juga kayak gitu dulu. Kalo ngomong gugup, dikit-dikit suka senyum-senyum sendiri, dan yang paling nge-BT in yaitu tumbuh jerawat di pipi gw sebesar biji jagung, Ok lah, ga segede itu banget sich, tapi cukup membuat gw diledekin sama teman-teman gw. Dan malunya, lagi dengan tepat mereka godain gw kalo gw lagi jatuh cinta. Tentu aja gw ngelak (padahal itu kenyataan >.<).

Itu pertama kali bagi gw jatuh cinta, dan gw ga mau perasaan gw ini ganggu aktivitas gw. Jujur, gw jadi tambah semangat, tambah rajin, mungkin itu dikarenakan hormon baik gw meningkat saat gw jatuh cinta. Tapi, kadang-kadang juga suka loyo dan melamun (kalo yang ini mah karena kurang gizi mungkin). Kalo ada yang ngomongin teman gw yang gw suka tu, rasanya antenna gw langsung panjang berusaha menyerap informasi sebaik-baiknya. Dengar nama teman gw itu disebut aja suka deg-deg an. Gila rasanya.

Tapi saat itu juga, gw sedang belajar mencintai sang pencipta. Memang terlambat rasanya, gw baru belajar dari SMA. Tapi gw pengen menjemput hidayah itu. Iri rasanya saat melihat sahabat gw berkembang menjadi semakin dekat dengan ALLAH sedangkan gw masih sulit menata perasaan gw. Sebenarnya gw malu, porsi-NYA di hati gw semakin tersisihkan karena perasaan gw.

Karena manusia gw terlena, tapi untuk-NYA apa?
Gw pengen dicintai-NYA, tapi hati gw sendiri susah diatur..

Ada lirik nasyid yang menyentuh saat itu :

…Sering kita merasa taqwa.. tanpa sadar terjebak rasa.. tanpa sengaja mencuri-curi.. diam-diam ingkar hati.. (SNADA- Belajar dari Ibrahim)

AND SATU LAGI:

Tuhan dulu pernah aku menaruh simpati
Kepada manusia yang alfa jua buta
Lalu terseretlah aku di lorong gelisah
Luka hati yang berdarah kini jadi kian parah
Tuhan dosaku menggunung tinggi, tapi rahmat-MU melangit luas ……
Bila selangkah ku rapat pada-MU, seribu langkah KAU rapat pada-KU
(RAIHAN- Mengemis Kasih)

Sampai kuliah pun gw masih sulit menata hati gw. Bersyukurnya gw karena kuliah gw sangat jauh dengan teman gw tersebut. Menyebrang lautan. Dan karena kesibukan di kuliah, lama-lama gw jadi lupa dengan perasaan gw tadi..Film tadi itulah yang ingatin gw, he45..

Sampai sekarang gw masih belajar untuk meraih cinta-NYA. Memang gw ga pantas untuk itu, gw terlalu banyak lalai. Gw takut termakan cinta palsu yang membuat gw lalai dan berpaling dari-NYA.

Kalo diingat-ingat lagi, biarlah cerita cinta pertama gw seperti itu apa adanya. Menjadi kenangan tersendiri di memori ini.

Padang, 13 April 23: 45 WIB

“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan pabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal” (QS. Al-Anfal : 2)

Sabtu, 09 April 2011

stuck

Lagi-lagi gw melakukan pekerjaan yang tidak pada waktunya. Seluruh bahan baik artikel dan jurnal-jurnal untuk tugas Mr. Derry dan Mr. Akmal sudah beres. Tinggal dibaca. Tapi itu dia. Penyakit malas dan gak penting gw kambuh lagi malam ini. Melangkahlah gw menuju tumpukan cucian kotor gw dan segera merendam baju-baju kotor gw ke kamar mandi. Melihat bak mandi yang dasarnya sudah merah. Gw mulai mengosongkan bak mandi dan mensikatnya. Bersih. Senang hati gw. Tidak lupa gw menyalakan keran untuk mengisi air dalam bak mandi.

Sepi. Gw beranjak ke kamar gw dan melihat jam kecil snoopy milik nevi, teman sekamar gw, 11.30 pm, ya ampun sadarlah gw kalo gw sudah membuang waktu. Dan sekarang, gw malah ngetik tulisan ini.Gw belum ngantuk dan ga boleh ngantuk dulu walau memang seharusnya tidur. Ini malam.

Hufffff….. sepertinya gw benar-benar bosan dan suntuk. Terjebak dengan kejenuhan.