Selasa, 21 Juni 2011
nice view
CANTIK NIAN ...
mungkin untuk beberapa saat gw merasa setuju bahwa pohon-pohon di pinggir jalan setelah gerbang ke kampus ditebang..
selain ternyata pucuk yag tumbuh setelahnya menjadi banyak, gw bisa melihat view langit, laut dan kota padang dari sisi yang berbeda.. dan gw bisa melihat bukit lampu dari jalan depan kos tanpa penghalang.. CANTIK.. Subhanallah :)
Senin, 20 Juni 2011
Learning by doing
I used to think that this was my worst day. Because 2 reasons : I had bad cought and made my voice was husky and as addition my examination was too difficult :(
Mengapa untuk mata kuliah yang satu ini rasanya sangat sulit sekali? Gw lemah dalam menghafal, dan untuk saat ini dibutuhkan hafalan tingkat tinggi. Baiklah, walaupun itu Cuma data laboratorium, tapi bagi gw itu bukan CUMA, itu susah sekali. Walupun sudah membaca bahan ujian berulang-kali, tapi saat ujian, semuanya blank. Bagaimana menginterpretasikan secara klinis dari hasil laboratium. Apa itu tanda hipernatremia lah, hiperkalemia lah, etc.
Sepertinya, ujianlah yang membuat suasana hati gw tambah lebih memburuk. Gw merasa gagal. Bagaimana bisa diminta rekomendasi buat terapi obat kalo data-data labor saja belum megerti.
Di tangga menuju kelas, aku berbicara kepada sahabatku dila,
“andaikan ada kesempatan kedua..” dan yang seperti yang kuduga, dila menjawabnya
“manusia, selalu minta kesempatan, gw rasa ujian take home itu untuk perbaikan mah nis”
Hmmm, bijaknya sahabat gw yang satu ini. Untungnya, bu des tidak hanya memberi ujian teori tetapi ujian kasus yang boleh dikerjakan di rumah. Setidaknya ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan.
Satu jam selanjutnya, ba’da ujian, kami langsung kuliah pembekalan untuk praktek di rumah sakit nanti. Dosen kuliah ini sama dengan dosen yang memberikan ujian tadi. Sebenarnya bu des salah satu dosen favorit gw. Beliau seorang praktisi apoteker di rumah sakit, jadi kuliah bersama beliau serasa kita benar-benar menghadapi dunia farmasi di rumah sakit yang sebenarnya. Aneh memang, seharusnya gw bisa menguasai mata kuliah ibu itu. Tapi, melihat ujian tadi, gw sudah memperkirakan kemungkinan terburuk.
Konsentrasi mengikuti kuliah. Tapi pikiran gw terbelah dengan dila yang mulai mencoret-coret di kertas, mona yang asyik buka twitter, dan tenggorokan yang serasa penuh duri.
Kembali perhatian ke kuliah bu des. Ajaib, gw mulai menikmati kuliah ibu. Kuliah bu des hari ini menjelaskan apa peran kita, apa yang harus kita lakukan sebagai pharmacist di rumah sakit. Terutama saat praktek nanti. Dengan contoh yang sederhana, dengan guyonan, suasana hati gw mulai berubah.
Bu des mengingatkan bahwa untuk menjadi pharmacist, bagian dari Health Care Team, kita tidak boleh berhenti belajar. Belajar terus menerus. Bukankah belajar tidak harus dari lembaga pendidikan, mencari ilmu dari sarana yang lain juga bisa dikatakan belajar. Bahkan ibu pun belajar tentang farmasi klinis dari nol sambil mengaplikasikannya, Learning by doing.
“Mungkin ujian tadi bisa kalian mengerti setelah praktek di bukit tinggi nanti” ucap ibu tu sambil tersenyum. Learning by doing.
“kesempatan kedua kalian untuk memperbaiki ujian, ya di bukit tinggi nanti” perkataan ibu tu serasa membuka penerangan di pikiran gw. Benar juga, dengan praktek nanti mungkin gw akan lebih menguasai data laboratorium dan pemeriksaan penunjang untuk pengobatan.
Hmmm, gw ga boleh nyia-nyiain kesempatan itu. Walaupun kesempatan kedua yang diberikan oleh bu des tidak merubah nilai ujian gw hari ini, setidaknya di kesempatan kedua itu gw lebih mengerti dengan data labor. Mungkin dengan mempraktekkannya akan lebih melekat di otak gw.
Alhamdulillah, ajaib dalam satu jam bu des bisa merubah suasana hati gw. Selanjutnya, gw harus berusaha sendiri untuk memujudkan impian gw menjadi pharmacist yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Semangat !!!!! n_n
Padang, 20 Juni 2011