Sabtu, 25 Desember 2010

Membuat kartu ucapan selamat hari ibu

Akhirnya bisa dipostingin juga. Kali ini gw pengen melaporkan kegiatan Pembinaan Anak Juara Rumah Zakat ICD Pauh, 19 Desember 2010 yang lalu. Dikarenakan 3 hari kemudian akan hari ibu, maka tema pembinaan kali ini adalah Hari Ibu.

Setelah anak-anak juara melakukan kegiatan rutin mereka sebelum pembinaan yaitu Shalat Dhuha, kami diberikan pengarahan sebentar oleh PIC. Selanjutnya bersama-sama membuat surat cinta terlebih dahulu kepada orang-tua asuh. Nanda yang masih kelas 3 SD agak terlihat kerepotan saat membuat surat ini. Pasalnya dia jarang latihan menulis, membutuhkan waktu agak lama menunggu dia selesai. Mulai cerewetlah gw jadinya mengingatkan dia untuk rajin-rajin belajar dan latihan menulis di rumah. Untuk Nanda, gw agak memberikan perhatian lebih soalnya anak ini yang paling badung diantara badung-badung lain. Namanya juga anak-anak. Tapi bagaimanapun juga gw sayang mereka semua.

Ba’da pengarahan dari PIC, jadwal selanjutnya diserahkan ke mentor tiap tingkatan sekolah. Gw bertugas menjadi mentor anak-anak SD. Kali ini kegiatan kami yaitu membuat kartu ucapan selamat hari ibu bersama-sama. Berbekal kertas, spidol, pensil warna dan gunting, mulailah adik-adikku ini berkarya. Sebelumnya gw memberikan contoh terlebih dahulu tentang cara pembuatannya. Sempat juga terjadi keributan karena perkakasnya hanya terbatas. Tapi setelah diingatkan bahwa Orang sabar disayang Allah, mereka akhirnya mau menggunakan peralatan tersebut bersama-sama secara bergantian. Gw senang, semuanya semangat.

“buek gambar a lai kak?” (buat gambar apa lagi kak?)

“kak spidol merah ma kak..” (kak, spidol merahnya mana kak?)

“awak indak pandai gambar kupu-kupu doh kak.. tolong buek an ciek kak..” (saya tidak pandai gambar kupu-kupu kak, tolong gambarkan kak)

“awak iyo lo kak..” (saya juga kak)

“kak, apo tulisannyo kak?” (apa yang ditulis kak?)

“kak, cubo tengok punyo awak kak..” (kak, coba lihat kartu saya kak)

Semuanya serius membuat kartu, sambil sesekali berceloteh bahkan Nanda yang suka buat gw pusing sekarang tidak lagi menjalankan aksinya. Semuanya focus untuk membuat kartu ucapan yang akan diberikan ke ibunya masing-masing.

Dan inilah hasil karya mereka..






Kamis, 23 Desember 2010

Ksatria Tengah Malam

Menunggu aksi penyelamatan.. pukul 1 dini hari..

ada ular di kamar mandi. Gawat-gawat. Gw yakinkan malam ini kalo gw menjadi tidak berani berhadapan dengan ular.

Iklan di pamflet tentang "hubungi kami jika ada ular" bukan tulisan belaka. Di tengah malam, ketika gw ada perlu kamar mandi ternyata ada tamu tidak diundang. Seekor ular di sela-sela pintu kamar mandi. Spontan sebagai manusia yang jarang berhadapan dengan ular, kaki gw langsung gemetar. Saat itu gw sadar kalo gw takut sama ular.

Beruntung masih ada 2 orang penghuni kosan gw yang masih belum tidur di saat itu. Dengan bantuan kain sarung yang menutupi kepala gw karena takut digigit, gw keluar kamar mandi dengan cepat.

Berhasil keluar dari TKP. Permasalahan belum selesai, ular yang sedang terjepit itu bagaimana caranya agar dapat dikeluarkan. Berhubung pengetahuan kami tentang ular sangat minim, bahkan tidak tahu sama sekali, kami menjadi cemas, panik dan histeris.

Cerdasnya teman gw, di saat kritis dia masih ingat pamflet klub pencinta ular di kampus kami. Klub tersebut menawarkan penyelamatan dari ular. Di dalam pamflet tersebut disebutkan bahwa apabila ada ular, silahkan hubungi mereka. Dan itu terbukti. Untungnya lagi, salah satu tim ahli dari klub itu seniornya uni di kos gw.

Setelah dihubungi, uda tersebut mau datang untuk menolong. Sebenarnya ada kekhawatiran apabila mereka tidak mau karena hari sudah sangat malam bahkan dini hari. Usut-usut kemudian, ternyata mereka memang suka keliaran malam-malam untuk menangkap ular karena ular adalah hewan nokturnal (= aktif di malam hari).

Tidak tanggung-tanggung, 4 rombongan motor datang ke kosan kami, berjumlah 8 orang lengkap dengan karung, tongkat besi menangkap ular (seperti punya panji, dan senter di kepala. Sebelumnya gw sempat heran kenapa pake senter kepala segala.

Satu lagi, kamera tentunya sebagai dokumentasi.

Sesampainya di TKP uda sangat terkejut melihat ukuran ular tersebut. Ada nada kecewa di suaranya..
"iko nan gadang tu?" (ini yang katanya besar?)

Akhirnya ular tersebut diambil hanya dengan tangan kosong. Tidak perlu tongkat. Tidak perlu karung.

Selanjutnya ular tersebut diperlihatkan kepada anggota klub yang lain. Dan setelah gw perhatikan baik-baik, ukuran ular tersebut memang kecil, seperti ular peliharaan.

Hmmm.. gw sempat tersipu malu.

Tapi gw bersyukur , ular tersebut telah berada di tangan yang tepat.

Kata uda nya, ular tersebut bukanlah ular berbisa. Selanjutnya ular itu diperkenalkan kepada anggota yang ternyata masih anggota baru dari klub pencinta ular itu. Ekstremnya, si uda tersebut menyuruh adek-adek juniornya itu untuk mencoba gigitan ular itu agar terbiasa dengan gigitan ular.

"Gigitkanlah, agak sakik saketek.." (gigitkanlah, agak sakit sedikit)kata si uda. Si uda pun bercerita bahwa mereka sebenarnya akan berangkat ke HPPB (Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi) UNAND untuk mencari ular. Terjawab sudah mengapa mereka memakai senter di kepala.

Akhirnya kos kami damai kembali. Terima kasih kepada Salvator pencinta ular

Kalian memang keren.. Terimakasih telah menolong kami..

Jumat, 10 Desember 2010

PIM

Satu bulan lagi mama ke Padang.

GAWAT…

Badan gw tambah tipis akhir2 ini, bisa2 diceramahin tentang makan.
Program 1 bulan ke depan = menaikkan berat badan

Kelakuan si Aisyah

Suatu sore gw sedang mengobrol dengan abak tersayang melalui Hp. Tiba-tiba terdengar suara yang tidak jelas yang gw kenal. Si Aisyah.

Suara selanjutnya, “kakak! Ini uni”

Pembicaraan gw sama abak terputus karena Hp di tangan abak diminta Aisyah dan aisyah berikan ke Umminya. Selanjutnya gw mengobrol dengan uni.

Tiba-tiba suara uni menjauh dan muncul suara abak.

“ kakak hpnya diambil Aisyah dan dikasih ke Abak”. Dan gw pun mengobrol dengan abak.

Tiba-tiba suara abak menjauh dan muncul suara uni.

“kakak hpnya diambil lagi tu sama Aisyah, eh dikasih ke umminya”
Ya ampun.. belum selesai pembicaraan

“kakak..” (suara abak)

“kakak hpnya diambil lagi sama aisyah” (suara uni)

“hmmmmhhhhhh” (suara Aisyah)

Gw semakin bingung..

“kakak sekarang hp nya dikasih ke Umayyah” (suara Marina)
……………………………………………………………………………………………………………………..
Ya ampun, dasar si Aisyah..

Keponakan GW

Keponakan gw. Aisyah namanya. Sedang pintar-pintarnya kata Marina.



Suatu pagi 3 Desember, hari milad Abak, setelah mandi, gw mencek Hp dan ada beberapa panggilan tak terjawab dari nomor yang gw kenal tp ga gw simpan. Ok, gw simpan deh, di otak gw, he45.

Dan hp gw berbunyi lagi..

“Ada apa lok?”

Celok mengabarkan bahwa pagi itu aisyah menelan koin logam saat sedang bermain sama abak.

Hekkk..

Saat gw Tanya perkembangannya, uni dan abang sedang membawa si kecil ke RS. Dan abak menjadi terdiam di rumah. Gw urungkan niat gw untuk mengucapakan selamat ulang-tahun ke abak. Ini mah bukan selamat.

Satu jam berikutnya mama mengabarkan bahwa hasil rontgen nya menunjukkan ga ditemukan koin logam di dalam saluran pencernaan Aisyah dan sekarang justru si kecil lagi lari-larian.

Ya ampun, kemana larinya uang 5 sen Malaysia itu?

Siangnya gw memberanikan diri menelefon abak, nada suara abak sudah seperti biasanya. AlhamduliLLAH, kabarnya uang 5 sen itu ga jadi tertelan Aisyah dan sudah jatuh saat punggung Aisyah ditepuk-tepuk. Karena sudah panik makanya langsung dibawa ke RS.

Ya ampun, Abak mendapat kejutan di Hari Ulang Tahunnya dari cucunya sendiri.
He45, dasar Aisyah…

Kemana Kuliah Apoteker nanti?

Gw ditanya tentang dimana melanjutkan program Apoteker nanti?

Oopss.. Sarjana saja belum selesai, tapi itu memang menjadi pemikiran gw, Kemana gw melangkah selanjutnya?

Satu sisi, gw gw sudah kangen sama rumah, terutama di masa-masa penelitian, sampai-sampai lagu yang selalu gw putar adalah ‘Let me Go Home’ nya Michael Bubble..
Di sisi lain, gw sudah cinta sama kota ini. Walaupun kata para ahli akan ada Gempa Besar + Tsunami yang melanda wilayah ini, bagaimanapun juga disini gw belajar banyak hal. Sahabat, dosen2, junior2, uniang, om, sepupu2 gw, semuanya, berat rasanya kalo berpisah.

Di tahun satu, saat Gw ditanya tentang dimana melanjutkan program Apoteker nanti? Gw mantap menjawab kalo selanjutnya gw akan belajar di kota tempat gw dilahirkan.

Sekarang kalo ditanya lagi, gw akan mantap menjawab “ disini” .
Ya, di Padang.

Walaupun gw gak taw apaa gw dikasih kesempatan untuk kuliah Apoteker oleh yang Maha Kuasa.

Walaupun ada yang berpendapat bahwa di Pulau Seberang fasilitasnya lebih baik.
Tapi, gw sudah mantap, InsyaALLAH. Smoga ALLAH meridhai.
Dan tentunya keputusan ini sudah beberapa kali gw diskusikan kepada kedua orang tua gw.
Ya, untuk tahun-tahun ini gw ingin sekali menikmati hidup gw di sini.

Menjadi kakak yang baik untuk adik-adik sepupu gw,

Menjadi sahabat yang senantiasa bisa ada saat dibutuhkan,

menjadi senior yang baik,

menjadi anak yang berbakti buat uniang, om, nenek, tek wi dan mamak gw,

menjadi mentor yang baik (trutama bwt anak ceria RZ, pasti gw kangen sama kalian kalo sudah ga mengisi pembinaan lagi) ,

dan dimanapun gw, kehadiran gw bisa bermanfaat bagi orang lain, alam dan lingkungan,
dan semoga ALLAH meridhai langkah gw.. (aamiiin)

Sabtu, 06 November 2010

foto keluarga



Akhir-akhir ini, melihat foto keluarga adalah hiburan gw. Foto yang diambil pada tanggal 11 Januari 2009 menjadi tanggal sejarah bagi keluarga gw. Pada tanggal itu mama tepat berumur 52 tahun, uni walimahan, dan setelah beberapa tahun lamanya, keluarga nyokap gw kumpul lagi. Di tanggal itu juga, untuk pertama kali keluarga gw foto bersama lagi (sebelumnya sih udah di pernikahan keluarga abak, tapi ntah kemana fotonya tercecer)

..Home sweet Home..

Someone who gets homesick

Kamis, 21 Oktober 2010

Halo


Langit siang pada hari ini begitu indah. Penampakan "Halo" pada matahari menjadikannya istimewa. Halo adalah pembiasan cahaya mahatari oleh uap air di atmosfir sehingga terlihat seperti pelangi. So, ga sama dengan gerhana.

habis kuliah, teman gw sisil di sms adeknya kalo mataharinya beda. Emang beda. Dan sangat cantik. Tapi sayangnya, pas gw pulang, gw ngobrol-ngobrol dengan salah seorang dosen dari fakultas lain. Katanya orang Padang heboh karena takut akan terjadi gempa karena ada Halo ini. Teman gw menambahakn kalo ba'da gempa 30S yang lalu juga muncul fenomena Halo. Gw baru tw karna gw memang ga ngerasain. WALLAHU alam. Tapi gw sedih aja kalo fenomena istimewa ini dikait-kaitkan dengan kejadian yang lain.

Dan sekarang gw fokus ngeliat bulan dan bintang. Purnama yang indah.

(catatan hari ini: Langit yang Indah, AlhamduLILLAH, Thnx god for these eyes ^^)

Selasa, 28 September 2010

for self

Izinkan aku berpendapat. Bukan tentang hasil tapi akan sebuah proses.

Tidak jarang kita selalu mengharapkan ujung dari kerja yang kita lakukan berbuah hasil yang sempurna. Tanpa memandang cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan akhir tersebut.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia suka sekali menyalahkan. Tentang keadaan, tentang suatu kejadian, tentang akhir yang tidak indah, tapi tidak ada instropeksi di balik itu.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia suka sekali menangis, bukan berarti air mata tidak boleh dikeluarkan. Akan tetapi bukankah sia-sia bila hanya menangis tanpa makna.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia mudah sekali marah, tanpa tersadar luapan emosi tersebut melukai hati orang yang menyayanginya. Karenanya, hal sepele bagaikan segunung masalah.

Terkadang aku bingung. Mengapa manusia suka sekali terhasut. Dan membuat setan menari kegirangan karena perangkap yang dirancangnya telah SUKSES besar.

Akibat harapan yang tidak tercapai, manusia suka sekali menyalahkan.

SALAH, itu salah besar, jangan biarkan keadaan memerangkap kreativitas kita, tapi kreativitas kita lah yang merubah keadaan, karena kita punya potensi untuk membuat keadaan itu lebih baik.

Aku paling benci mendengar keluhan… kita harus berbuat, baru kita bisa tahu apa hasilnya..

Mengapa takut harus mencoba?

Mengapa takut akan gagal ?

Jangan malas untuk memulai!!

(reminder, esp for self)

Beruntungnya...

Banyak orang baik di sekitar gw. Beruntung banget rasanya.

Gw disekitar orang yang memahami sifat gw, bahkan gak segan untuk mengkritik gw bila salah. Gw suka itu.

Teman sekamar yang jujur kan sikap gw yang ga baik, jadi gw bisa intropeksi. Maklumlah, gw terkadang suka ga sadar akan di sekitar gw. Mungkin cocok di bilang “autis”, bukan berarti gw ga peduli, tapi terkadang gw terlalu lemot dan naif. Gw benci sifat gw yang satu ini.

Teringat pada waktu Hari Raya Idul Fitri 1431 H beberapa waktu yang lalu, sepupu-sepupu gw menemani gw kerja di Labor untuk penelitian. Hal yang ga lumrah. Saat itu gw sangat bersyukur karena sebelumnya gw sempat hopeless akan nasib penelitian gw. Pak satpam juga baik.. Pak Zul, Da Hen, yang mau bukain pintu gerbang ke labor pas hari raya dan libur. Walaupun sering juga gw dipegarahan (he45, gw lupa istilahnya dalam bahasa Indonesia). Mereka sangat baik.

Om tukang ayam. Bodohnya gw sampai gak tau nama om itu. Padahal kan gw suka minta empedu ayam buat penelitian gw juga. Selain gw dikasih gratis. Om itu juga ramah. Bahkan beliau mendukung gw dalam TA ini, member gw semangat dan wejangan-wejangan. Begitu pun bang patra dan tukang ayam lainnya. Terima-kasih.

Saat gw sendirian di labor, ada teman yang datang dan menemani. Bahkan terkadang nungguin gw hingga selesai. Saat itu gw jadi ga kesepian.
Pulang kerja bareng dengan teman-teman yang kerja di labor yang lain. Dari situ gw bisa tau perkembangan kerja kami masing-masing. Saling memberi semangat.

Sepupu-sepupu gw yang heboh. Walaupun terkadang gw jadi objek keusilan mereka. Uniang, om, yang yang sangat perhatian. Gw sangat sayang mereka.

Bersyukurnya gw di sekitar orang yang baik. Mungkin nama gw lebih cocok diganti artinya. Khairunnisa. Wanita yang dikelilingi orang yang baik.

Senin, 13 September 2010

4 hari di rumah sakit

5 hari terakhir di bulan Ramadhan gw habiskan dengan tinggal di Rumah Sakit.
Uniang tercinta di diagnosa infeksi pada usus buntu dan harus dioperasi. Jadinya rumah-sakit menjadi rumah gw yg ke-4 sekarang, setelah kos, rumah uniang dan kampus.

Sebenarnya kaki gw sudah gatal pengen menjelajah isi Rumah Sakit. Tetapi, karena bangunan rumah sakitnya sudah tua dan berumur lama, gw berusaha menahan rasa penasaran gw untuk berkeliling. Apalagi gw hanya dari sore sampai pagi ada disana, siangnya harus ke laboratorium bertemu anak-anak (=tikus) gw tercinta.

Ada banyak kejadian menarik disini. Yang jelas gw gak kesepian dan berusaha agar uniang juga ga kesepian. Karena selalu ada sepupu-sepupu gw yang memang heboh. Ada lagi menariknya. Rumah sakit ini banyak banget kucingnya, sangat banyak bahkan. Anehnya mereka nampak gendut-gendut dan segar bugar padahal kan domisilinya di Rumah Sakit. Pernah suatu kali, gw dan sarah (adek sepupu gw) pamit buat makan sahur di rumah makan depan RS, sekembalinya kami, uniang heboh bercerita tentang invasi keluarga kucing itu ke dalam ruangan.

Penegen nulis banyak tapi malas.. jadi sekian saja laporan tentang rumah sakit..

Rabu, 01 September 2010

catatan penyesalan

satu minggu lagi..
Ramadhan tinggal 1 minggu lagi..
tidakkkkkkk
gw blum siap

Senin, 30 Agustus 2010

Bintang Kejora

Kupandang langit penuh bintang bertaburan…

Berkerlap-kerlip seumpama intan berlian…

Tampaklah satu lebih terang cahayanya..

Itulah bintangku.. bintang kejora yang indah selalu…

Beberapa akhir ini bintang kejora selalu terlihat. Lebih tepatnya lagi ‘menjadi Nampak terlihat’ oleh gw. Cantik. Dan gw suka. Gw suka malam-malam di bulan Ramadhan. Selalu istimewa setiap harinya dan membuat gw bersyukur telah diberi penglihatan.

Dari kecil gw suka memperhatikan kalau malam di bulan ramadhan itu lebih indah daripada malam-malam lainnya. Biasanya langit terlihat lebih cerah. Bintangnya terlihat lebih banyak yang muncul dan lebih nampak formasinya.

Gw suka melihat langit, saat pagi, malam, cerah, hujan.. Cuma satu yang gw gak suka. Saat siang bolong, apalagi di kota padang, silau euy.. Walaupun gw suka lihat langit, gw gak pernah lihat secara langsung dengan teropong bintang karena memang gak da fasilitas untuk itu. Tapi gw tetap suka.

Saat kecil gw pernah minta ke orang-tua buat ke Boscha, biarpun harapan gw gak terkabulkan, tapi itu tetap menjadi mimpi gw, suatu saat gw harus bisa melihat bintang lebih dekat dengan teropong bintang.. Seperti kayak film “a walk to remember”.. he45X gw mulai berkhayal..

Senin, 09 Agustus 2010

Baju Lebaran

Dari judul memberikan kesan sudah mikirin baju lebaran aja.
Berawal dari suara di seberang handphone menanyakan,
“kak, butuh ndak kakak beli baju untuk lebaran?”

Pertanyaan yang lucu. Abak menanyakan hal itu saat gw minta maaf dan mohon restu untuk ramadhan tahun ini.

Gw jadi teringat masa-masa kanak dulu. Tidak tersirat tetapi tersurat, lebaran harus pake baju baru. He45, lucu juga. Karena anak abak gadis semua, kadang kami dibelikan seragam or mirip model hanya beda warna. Selain itu, abak selalu membelikan model baju muslimah. Sayangnya, saat itu tidak ada sesi untuk mendokumentasikannya.

Tapi sekarang anak gadis abak sudah besar semua. Sudah bersuami bahkan, pastinya soal baju lebaran bukan abak lagi yang memikirkan.

“Baa kak, kakak butuh ndak beli baju lebaran?”
Pertanyaan abak belum gw jawab..

“Ndak usahlah bak, lagian kakak kan ndak rayo disitu”..

Bagi gw sekarang Idul fitri bukan lagi tentang baju baru, kue lebaran or uang raya dari sanak family. Kenyataan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini gw gak pulang. Sedih rasanya, apalagi mama sekarang sedang sakit.

Terbayang gw ramadhan yang sudah-sudah.. Ngaji bareng mama, itikaf sama uni di BI, tarawih di mushalla, gangguin adek gw (oops, yang ini bisa mengurangi pahala gak ya? Soalnya adek gw tipikal orang yang seru buat dikerjain, he45)

Harapan gw, Ramadhan sekarang harus lebih baik dari tahun kemarin, dimanapun gw berada, gw gak mau kehilangan maknanya. Karena ramadhan itu istimewa, special moment, ajang untuk memperbanyak amalan dan pahala. Dan semoga amalan Ramadhan tahun ini mendapat ridhonya..

Padang, H (-1) Ramadhan 1431 H

Minggu, 18 Juli 2010

Shopping Yang Membingungkan


Ini pertama kali gw beli baju buat bayi. Hwaaaaa… ternyata membingungkan dan menyenangkan. Banyak pilihan, lucu-lucu dan harganya bervariasi. Satu kesimpulan, baju buat bayi itu lebih mahal daripada orang besar. Mungkin karena bayi perlu perawatan khusus dan masih sensitive, jadi dibuat dari bahan khusus. Sudah-sudah, gw gak mau mikirin penyebabnya. Karena gw pusing sekarang, keponakan gw segede apa badannya.

Kata uminya, cari aja buat umur 1 tahun. Gw membayangkan anak umur 1 tahun.

Sambil milih-milih, sambil ngebayangin.

Ternyata memang gak bisa dibayangin. Akhirnya gw bertanya ke salah satu SPG.

“Mbak, anak umur 1 tahun itu sebesar apa ya?”

(Ok, untuk masalah panggilan, gw masih menggunakan sapaan “mbak” or “mas” , walaupun gw sudah 4 tahun di Padang)

“Ohh, itu bayi dek, bayi counternya disana, disini baju untuk balita.. (sambil menunjukkan arah baju-baju bayi)

O..O.. dari tadi gw salah tempat..

Beralih tempat di daerah per’bayi’an. Bajunya kecil-kecil semua. Tapi gw masih dilema soal ukuran. Gw belum pernah ketemu aisyah. Cuma lihat fotonya umur 4 bulan, itupun lagi posisi tengkurap. Tidak bisa jadi patokan.

Terlihat anak kecil sekitar umur lari-lari di depan mata gw. Ibunya sedang milih-milih dan bapaknya dengar celotehan si ibu sambil milih-milih.

Malu bertanya, sesat ukuran badan.. pikir gw..

akhirnya gw bertanya ke sang ibu itu, “Maaf bu, mau nanya, anak ibu itu umurnya berapa ya?”

Kali aja umurnya sama kayak aisyah, jadi bisa gw culik sebentar buat ngepasin ukuran, he45..

“Hemm, umuanyo sih 2 tahun tapi mang badannyo ketek” (umurnya sih 2 tahun tapi badannya memang kecil), ujar si ibu rada sewot..

sepertinya ibu itu sadar anaknya mau diculik, tapi kan Cuma sebentar, ga pake disiksa.

Sebenarnya gw masih mau bertanya lagi soal ukuran baju anak 1 tahun.. Tapi si ibu itu lagi sibuk berceloteh soal bahan baju dan model ke suaminya terus. Setelah mengucapkan terima-kasih dan permisi, gw melanjutkan kebingungan gw ini lagi.

Akhirnya gw menemukan ide yang cemerlang, pilih aja dulu modelnya terus pilih yang paling kecil.

Tapi nanti kekecilan. Suara-suara lain berkata di otak gw.

Ya udah nomor 2 terkecil deh, ujar suara otak gw yang lain.

Kenapa gak Tanya SPG nya lagi?

Celingak-celinguk.. SPG nya mana? Tersadar gw, gw tinggal sendiri di wilayah per’bayi’an ini..

Halo…

yang lain mana?

Untung aja gw jujur. Gak niat nyolong. Pokoknya aisyah harus pake yang halal, he45..

Beberapa waktu kemudian gw sibuk milih model..

Tersadar gw, dari sebanyak ini model baju bayi, Cuma ada 2 model yang lengannya panjang, kalaupun ada itupun jaket. Yang lainnya lengan pendek semua. Mungkin mata gw salah atau gw kurang cermat. Ya sudah, mau gak mau gw milih model yang paling cantik.

Baju putih yang cantik, lengan panjang dengan ujung berkerut, ada pita putih dan gambar kelinci.

AlhamduliLLAH, selesai. Tinggal bayar. Tapi SPG nya belum muncul juga. Padahal kan harus pake nota.

Tiba-tiba muncul oni.

"Nisa sudah Shalat?"

Astaghfirullah, gw harus shalat karena hari sudah maghrib. Ba'da shalat, Mbak SPG nya sudah ada. Lagi sibuk merapihkan baju-baju bayi yang diacak-acak seseorang (= gw). Gw gak bermaksud bikin mbaknya repot koq. Memang nanti akan gw rapihin. Tapi ternyata sudah rapih, he45..

Sambil minta nota, gw sempat protes ke mbak nya.

"koq yang lengan panjangnya dikit mbak?"

Si mbak bercerita bahwa produknya rata-rata dari Cina. Jadi yang dijual rata-rata baju gak ada lengan.

Ck.ck.ck kasihan..

Gak mau berlama-lama. Finally gw bayar bajunya dan sudah menjadi hak milik gw, eh salah, punya Aisyah^^

Sabtu, 17 Juli 2010

Tentang Toilet


Gak nyangka rasanya salah satu pusat perbelanjaan besar di kota Padang, untuk menggunakan fasilitas toiletnya saja harus membayar. Ini pertama kali gw rasakan. Selama ini gw belanja di Depok rasanya fine-fine aja pakai toiletnya.

Sore itu gw dan teman sekamar (oni) berencana untuk pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Padang. Gw pengen beli baju yang cantik untuk keponakan (Aisyah) yang kabarnya akan ke Padang seminggu lagi.

Gw pergi di waktu yang kurang tepat. Pas maghrib, Oni mengingatkan untuk shalat. Bersama-sama kami ke toilet, dipikir-pikir oni kan sudah shalat (tadinya kami berpisah, gw di bagian peralatan bayi, oni di lantai 2 tempat baju-baju remaja). Akhirnya kami berpisah lagi. Gw Shalat, oni makan.

Bertanya-tanya dan mencari. AlhamduliLLAH ketemu juga. Untungnya di setiap lantainya adalah mushalla. Gw sempat tidak perhatian saat akan mengambil air wuduk karena terburu-buru. Terdapat tulisan setiap penggunaan toilet harus membayar Rp 1000 di jalan masuk toilet dan mushallanya. Dan ada juga petugasnya disitu.

Setelah shalat, akhirnya gw baca tulisan itu. Untungnya masih ada uang logam lima ratus sebanyak tiga buah dalam saku baju gw. Karena uang gw belum dipecah setelah dari ATM. Padahal sebenarnya gw ga pake toilet. Gw Cuma ambil wuduk. Dan lagi, saat akan wuduk tadi, tiba-tiba masuk petugas cowok yang mau bersih-bersih. Ya ampun…. Emangnya ga ada petugas cewek ya. Padahal kan ini toilet buat Ladies. Ada tulisannya di depan.


Selama ini, gw pergi belanja disini memang gak pernah ke toilet. Dan ini untuk pertama kalinya. Heran bagi gw, pusat perbelanjaan tapi untuk menggunakan toiletnya masih bayar. Bahkan cleaning servicenya saja tidak pakai seragam. Membuat orang bisa curiga, ini legal apa enggak. Walaupun Cuma seribu rupiah, tapi ini masalah pelayanan. Apa mungkin manajemennya gak mikirin kesitu? Selama ini, gw dan kakak gw menilai pusat perbelanjaan dari kenyamanan toilet dan mushallanya. Untungnya mushalla dan toiletnya nyaman digunakan.

Sudah-sudah, ada yang penting lagi yang harus difikirin.. Baju untuk aisyah n_n

Rabu, 14 Juli 2010

Tentang nasihat

Suatu siang gw berbincang ringan dengan teman gw mengenai jilbab. Sebenarnya bukan di ‘jilbab’ nya sebagai inti pembicaraan kami, akan tetapi gw mengambil intisari tentang bagaimana dakwah fardiyah. Saat itu, forum terdiri dari 3 orang. Salah seorang dari kami memang belum mengenakan kain yang menutup aurat ini. Teman gw ini menceritakan bagaimana perlakuan yang kurang menyenangkan yang dialaminya dari uda senior kami di tahun pertama kami kuliah.

Fakultas tempat gw kuliah masih kental suasana pembinaannya, walaupun yang gw rasakan akhir-akhir ini mulai mengalami kemunduran. Ada sisi baiknya, tapi ada juga sisi buruknya. Pada masa pembinaan itu, kami diwajibkan menggunakan jilbab selama di kampus. Walaupun sebenarnya itu memang kewajiban yang diperintahkan ALLAH kepada kaum hawa untuk mengenakannya.

Pada suatu ketika, teman gw yang tidak mengenakan jilbab ini dipanggil oleh salah satu senior dan ditanyakan alasan dia tidak menggunakan pakaian mulia ini dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa hanya pada saat pembinaan saja dia menggunakan jilbab. Akan tetapi, cara yang ditunjukkan oleh senior itu kurang baik dan seakan menggurui dan menjustifikasi, bukan layaknya kakak membimbing adik. Begitu kesan yang didapatkan teman gw ini.

Mendengar pengalamannya, gw menyayangkan hal ini terjadi. Karena, teman gw ini sebenarnya sudah paham dan mengerti akan kewajiban mengenakan jilbab tetapi dia merasa belum pantas.Ok, alasan yang sebenarnya tidak bisa gw terima karena menurut gw jilbab itu bagian dari proses. Apabila seseorang memutuskan mengenakannya setelah amalannya sempurna, Bagaimana dengan maut? Bagaimana apabila dia telah dipanggil tetapi belum memenuhi kewajiban itu?

Hai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “ Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Ahzab : 59)

Kembali ke sikap senior gw tadi, gw juga menyayangkannya. Hal ini bisa menyebabkan seseorang menjadi antipati. Seperti yang dialami teman gw tadi.

Gw menjadi teringat cerita teman KKN gw.. Pada suatu ketika, teman KKN gw ini makan di Café Kimia. Sebenarnya, dia mahasiswi Fakultas Ekonomi, dan letak Fakultasnya lumayan jauh. Dia berkata sengaja makan di Café kimia untuk mencoba makan di tempat yang berbeda.

Boleh dibilang penampilan mahasiswi Ekonomi dengan mahasiswi MIPA di kampus gw sangat berbeda. Kebanyakan dari mahasiswi MIPA telah menggunakan jilbab. Berkebalikan dari anak Ekonomi. Dan teman KKN gw ini memang belum memenuhi kewajiban untuk mengenakan jilbab. Pada saat makan, dia dan teman-temannya tiba-tiba didatangi oleh seorang uni yang menggunakan jilbab dalam. Begitu pandangan teman gw. Dan selanjutnya mereka diceramahin oleh uni itu. Gw kurang pandai membahasakannya kembali bagaimana kata-katanya tapi akhirnya teman gw ini merasakan kurang nyaman dan meninggalkan café itu. Sejak kejadian itu, dia tidak pernah mau lagi makan di café kimia (kasihan uncu T_T ).

Mendengar cerita teman gw, gw kembali menyayangkannya. Bukan seperti Dakwah Fardiyah. Kalo gw berada di posisi mereka, bisa jadi gw juga akan bersikap antipati. Misalnya, bila pada suatu saat, di tengah jalan, gw ketemu orang dan tiba-tiba saja orang itu kurang suka dengan jilbab yang gw pake, dibilang kunolah or apalah.. Pandangan gw tentang orang itu bisa jadi seperti ini :

“ Mangnya lo siapa? Gak kenal sudah ngatur-ngatur..”

“Apa urusan lo sama gw sampai peduli dengan penampilan gw?”


Kurang lebih itu juga dirasakan oleh teman2 gw tadi. Seseorang yang tidak kenal tiba-tiba muncul dengan cara yang kurang baik. Padahal gw yakin sebenarnya senior dan uni tadi bermaksud baik. Sangat baik malah. Tapi sayangnya, caranya kurang tepat, pada waktu yang tidak tepat dan dalam keadaan tidak tepat..Walupun begitu, gw bersyukur mereka masih mau mengingatkan teman2 gw tadi, he45..

Mudah-mudahan kejadian ini bisa dijadikan pelajaran. Wallahualam..

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasihat-menasihati supaya menaati kebenaran, dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran (QS. Al-‘Asr: 3)

Selasa, 13 Juli 2010

Anak-anak (=tikus) ku

Sudah lama rasanya ga posting. Gw aja sampai lupa kalo gw punya blog, he45. Walaupun sebenarnya, niat awal gw bikin blog bwt berbagi cerita dengan adek tersayang, Marina (jd kangen, T_T hiks45)

Akhir-akhir ini kehidupan gw sangat berbeda. Dengan kehadiran anak-anak (baca =tikus), gw punya aktivitas baru. Menjaga makan mereka ^^

Rasanya aneh, makan sendiri saja kadang-kadang ga beraturan, sekarang gw harus berupaya agar berat badan tikus-tikus ini menjadi naik.

Layaknya seorang ibu, bangun tidur masak nasi dan memikirkan menu yang pas bwt anak-anak (baca= tikus). Kata Pak Im (peternak tikus), tikus suka dengan telur. Jadi gw rebus aja telurnya, no salt tentunya, ntar darah tinggi lagi.. Biar tambah banyak makannya tentu harus kita tata agar terlihat cantik susunan telurnya di atas nasi dan pelet.. Bagusnya, baru diletakkan langsung dihancurin sama anak-anak (baca=tikus).. Fiuhh.. Sabar, yang penting habis sama mereka..

Tinggal memberi nama. Jujur gw kebingungan untuk memberi nama tikus-tikus gw. Karena jumlahnya 24 ekor. Mungkin hingga akhir penelitian, gw gak akan kasih nama ke mereka. Sudahlah, gw rasa gw semakin aneh di dunia yang tambah aneh ini..

Doa gw semoga penelitian gw lancar, dan anak-anak gw bisa bekerja-sama dengan baik hingga akhir hayatnya. Kenapa gw bilang begitu? Karena pada akhirnya mereka harus dikorbankan untuk diambil darahnya, hiks T_T

Sebelum waktunya, gw harus sayang-sayang dulu. Dan memang, I Love them ^^

Oh no.. gw rasa gw memang menjadi aneh

Rabu, 30 Juni 2010

dewasa itu sulit

Gw merasakan diri gw banyak berubah dari yang dulu. Dan kesimpulan gw saat ini, menjadi dewasa itu tidak enak. PD bgt gw ya? kayak sekarang sudah dewasa aja. Tapi itulah. Gw merasa aneh.

Ohhhhhh.. rasanya pengen jadi anak kecil. Walau untuk sesaat

Sabtu, 15 Mei 2010

sorry mom

Jari tangan gw mengetikkan nomor handphone yang gw hafal... Tersambung... tiba-tiba gw matikan.. Ada apa dengan gw?

Gak lama kemudian handphone gw berbunyi.. tertulis 'Mama' disana. Sudah gw kira, pasti nelfon balik.
Angkat- engga- angkat- engga- angkat
bimbang

"Assalammualaikum"
"Walaikumsalam, kenapa kak?"
"Apa ma?"
"Kenapa nelfon mama barusan?"
"He..he..he, kepencet ma.."
Pembicaraan terus berlanjut seputar kabar gw, kabar mama, aktivitas gw, etc..

Tidakkkkkkkk... gw Berbohong.. Itu bukan kepencet, itu dengan sadar..

Gw jd malu. Seperti anak kecil aja. Sebenarnya gw kangen mama, sangat. Hanya saja gw gak mau nunjukkin ke mama, apalagi sebenarnya bila mendengar suaranya, membuat gw pengen cepat pulang.

Buntutnya, gw jd berbohong untuk nutupin kangen gw..
Lain kali tidak boleh seperti ini..

Minggu, 09 Mei 2010

Senangnya berkeringat

Akhirnya berkeringat juga... Sudah lama gw gak main basket. Hari ini gw isi sore gw dengan main basket, walaupun hanya di Zone 2000, itupun karena boring nungguin adek sepupu gw menentukan permainan yang akan dimainkannya. Dia sedang berfikir, gw manfaatkan waktu yang lama itu buat main basket. Rasanya mengasyikkan. Apalagi terakhir kali gw main pas SMA. Sangat lama sekali.

Berawal dari melihat gadis manis bernama ije, teman kampus gw, yang secara tidak sengaja mendapatkan mesin basket yang rusak. Setelah satu kali masukkan koin, ternyata mesinnya rusak. Walhasil, unlimited time. Dan gw yang ikut-ikutan beruntung menikmatinya. Kami rebutan bola dan main banyak-banyakan memasukkan bola ke ring.

Setelah agak capek, adek sepupu gw dah hilang, mungkin gantian dia yang bosan nungguin gw. Dan akhirnya gw pamit ke teman gw untuk memulai 'pencarian'. Sebelum kena semprot uniang, menghilangkan anak bungsunya, he45.. Dan sebagai detektif amatir, gw berhasil menemukannya. AlhamduliLLAH

Kamis, 29 April 2010

Harapan


Melihat satu batang bibit pohon, yang tertanam seolah membawa secercah harapan akan keberlangsungan pantai ini.

Suatu hari gw ke Pasir Jambak, pantai yang sebenarnya sudah 2 kali gw kunjungi dan sekarang gw pergi untuk event yang sama. Kunjungan gw kali ini ada perubahan morfologi yang gw temui pada pantai ini dan itu membuat gw senang. Terdapat bibit pohon bakau yang sengaja ditanam, tidak hanya satu tapi banyak.

Ga yakin juga sih itu bakau apa bukan, tapi setidaknya ada usaha pelestarian daerah pantai disini. Deretan bibit pohon bakau ditanam berjejeran rapih. Karena pohon ini masih mungil dan rapuh, makanya setiap pohon dibuat pagar pengaman. Sebuah progress yang baik bagi gw untuk menjaga nasib pantai ini agar tidak terjadi abrasi seperti di Pantai Padang. Semoga saja usaha ini berhasil dan daerah ini tetap lestari hingga anak cucu.

pesawatku...


It’s gone away..

Leave me alone on the sand

Just beholding iron bird

That always brings me above the sky

To my home town…

_The girl who is feeling homesick_