Selasa, 11 Juni 2013

Ghost House (Rumah Hantu) at Padang Fair

Sesuai namanya, Padang Fair merupakan exhibition seputar kota Padang. Stand-stand yang ada tidak hanya dari badan pemerintahan kota, ada juga kabupaten-kabupaten lain di Sumatera Barat, bahkan provinsi-provinsi tetangga. Ada juga stand UKM, makanan, property bahkan kredit kendaraan bermotor. Bertempat di komplek GOR Agus Salim, berdekatan dengan tempat penyelenggaraan Dragon Boat. So, habis nonton dragon boat, marilah kita mampir ke Padang Fair. Seperti kata pepatah, sambil menyelam minum air :)
Reaksi masyarakat kota Padang cukup antusias dalam event ini terbukti dengan susahnya saya berkeliling saking ramainya pengunjung (salah juga sih, malam mingguan ke situ, ya iyalah bakalan ramai).

Namun, walaupun berdesak-desakkan, saya cukup senang, karena saya suka keramaian. Tapi kalo dalam keadaan seperti ini harus waspada sama copet. Ingat kejahatan bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi karena juga ada kesempatan. waspadalah..waspadalah!!

Selain exhibition, Padang Fair juga dimeriahkan oleh pasar malam dadakan dan panggung musik. Untuk yang terakhir disebutkan tadi saya kurang tertarik. Yang agak saya sayangkan, kalo ada pasar malam pasti juga ada permainan semacam tebak peruntungan, lempar kaleng dan sejenisnya (menurut saya seperti undian).

Kali ini saya malah mengunjungi rumah hantu. Tentu saja tidak sendirian, berdua dengan sahabat saya, Pute, akhirnya kami membeli tiket dan mencoba uji nyali tersebut. Pute sangat excited ingin masuk rumah hantu tersebut. Saya dengan tampang tidak yakin mengikutinya di belakang. Bukan apa-apa, saya memang penakut, tapi rasa gengsi saya yang ngantri bareng remaja-remaja ababil lebih besar. Umur saya hampir seperempat abad dan masih nyoba masuk rumah hantu, apa kata dunia??

Dua teman kami yang lainnya menunggu di luar, mereka memilih tidak ikut dan duduk istirahat.
And here it is.. kami mulai memasuki lorong yang gelap. Berjalan rombongan dengan remaja labil tadi dan 2 mahasiswi, saya berjalan paling belakang. Maklumlah lorong tersebut hanya bisa dilewati 1 orang.

Saya sedikit khawatir bila saya nanti kaget melihat sosok yang menyeramkan dan.. dugg.. saya jatuh or nabrak sesuatu dan kena lengan atau bahu kiri. Maklumlah, saya baru pulih dari operasi februari kemarin, dan tangan kiri adalah wilayah yang harus saya jaga ke-hati-hati-annya.

Dan sudah seperti saya duga, inilah nyusahinnya anak ababil, baru masuk mereka udah teriak-teriak ga jelas.. Walhasil, salah seorang dari mereka milih balik ke pintu masuk dan yang lainnya ngikut. Perlu dicatat, mereka semua cowok. Saya langsung pasang wajah BT, karena jalannya sempit, saya takut salah seorang dari mereka nyenggol lengan kiri saya. Padahal saya juga sih yang salah, nekat masuk. Dan kalo dipikir-pikir, pas saya seumuran mereka pasti akan bereaksi sama.

Tersisa 4 orang, 2 mahasiswi tadi, pute dan saya. Dan saya tetap paling belakang..

Perjalanan dilanjutkan. Kami melewati lorong-lorong gelap. Terdengar suara orang memukul-mukul seng yang menjadi pembatas lorong di kanan kiri kami.

PRANGG.. TANG.. PRANG..TANGG

Mahasiswi di depan tadi teriak kaget, ternyata ada seseorang yang memakai topeng Ghostface (film Scream). Saya bengong melihatnya. Dan pemandangan hantu-hantu selanjutnya tipikal hantu-hantu Indonesia, kecil, kotor or rambut awut-awutan seperti itu. Cuma anehnya saya hanya terpana. Maklumlah, hantu-hantunya kan di kurung. Tadinya saya pikir bakal ada pocong jalan (upss.. biasanya kan loncat ) or kunti terbang yang diperankan oleh tim kreatif. Tapi, ternyata tidak ada. Cukup kecewa bercampur lega juga sih. Tapi yang membuat ga seru sebenarnya, ya itu tadi, suara-suara..

PRANGG.. TANG.. PRANG..TANGG
Berisik.. seperti berada dalam area proyek pembangunan, or arena pedang..

Perjalanan berakhir, kami menemukan cahaya. Itu artinya pintu keluar dan perjalanan dalam rumah hantu harus berakhir. Dan komentar saya dan Putri pun sama, gitu doang!! ihh berisik banget mukul-mukul dindingnya!! Mungkin maksud tim kreatif agar pengunjung kaget, dan merasakan horor. Tapi yang saya rasakan adalah polusi suara. Mungkin akan horror kalo di putar kaset atau musik-musik kejawen. Yang terpenting adalah saya tidak cedera or bermasalah apapun dengan lengan kiri saya.

Ghostface

Sekian tentang Ghost House, mungkin dengan kejadian ini ada yang bisa diambil hikmahnya. Apa ya hikmahnya? Waspada pada saat keramaian, jaga barang bawaannya, ingat kejahatan bukan hanya karena ada niat pelaku, tapi karena juga ada kesempatan. waspadalah..waspadalah!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar